Jumat, 27 Maret 2015

Kelompok Kerja Guru yang disingkat menjadi KKG adalah sebuah forum kegiatan guru-guru Sekolah Dasar dan MI di satu gugus sekolah,yaitu sekolah-sekolah (3 – 8 sekolah) yang berdekatan. Secara operasional, KKG dapat dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil berdasar jenjang kelas dan mata pelajaran.

Misalnya KKG Kelas I, KKG Kelas II, KKG Kelas III, KKG Kelas IV, KKG Kelas V, KKG Kelas VI, KKG Pendidikan Agama, KKG Penjaskes. Mereka berkumpul secara berkala (biasanya seminggu sekali) di suatu tempat yang disebut PKG (Pusat Kegiatan Guru). PKG berada di lingkungan Sekolah Inti (SD INTI) yaitu sekolah yang dianggap paling strategis menjadi pusat kegiatan para guru dan kepala sekolah dalam hal mengembangkan kemampuan profesinya.

Dalam satu gugus sekolah ada beberapa sekolah imbas (SD IMBAS) disamping satu SD INTI. Secara organisasi, gugus sekolah diurus oleh kepengurusan yang dipilih diantara mereka.Pada kebanyakan tempat, Ketua gugus biasanya dijabat oleh Kepala Sekolah SD INTI. Selain KKG, di satu gugus sekolah ada Kelompok Kerja Kepala Sekolah,yang disingkat KKKS atau K3S, yang anggotanya adalah para Kepala Sekola di gugus itu. Artinya, bila dalam satu kecamatan ada 4 gugus sekolah, maka akan ada 4 KKG dan 4 KKKS. 

Pengawas Sekolah (Pengawas TK/SD) berperan sebagai Pembina Teknis.

Penjelasan diatas berdasarkan Buku Pedoman Pengelolaan Gugus Sekolah yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Dasar, Proyek Peningkatan Mutu SD, TK dan SLB, Jakarta, Tahun 1996/1997.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dasar khususnya di Sekolah Dasar, usaha kongkrit yang dilaksanakan antara lain dengan pembentukan wadah Gugus dan Sistem Pembinaan Profesional (SPP) guru dan tenaga kependidikan lainnya, sebagaimana Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, nomor 079/C/Kep/I/93, tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pembinaan Profesional Guru Melalui Pembentukaan Gugus Sekolah di Sekolah Dasar. 


Yang dimaksud “Wadah Gugus dan Sistem Pengembangan Profesional” adalah terwujudnya kegiatan-kegiatan KKG dan KKKS di PKG yang diorganisir oleh Pengurus Gugus Sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan terus menerus, berkelanjutan dan terprogram, sesuai dengan perkembangan.

Sayangnya dalam Keputusan tersebut tidak diatur tentang bagaimana membiayai kegiatan tersebut, yang jelas membutuhkan pembiayaan. Sehingga para pengurus Gugus mencari dana dengan berbagai cara, diantaranya dengan menyisihkan sebagian uang sumbangan dari orangtua siswa (sumbangan BP3). Dengan adanya BOS (Bantuan Operasional Sekolah) maka otomatis pembiayaan kegiatan KKG dan KKKS dibiayai oleh BOS.
22.25 simbah wuri
Kelompok Kerja Guru yang disingkat menjadi KKG adalah sebuah forum kegiatan guru-guru Sekolah Dasar dan MI di satu gugus sekolah,yaitu sekolah-sekolah (3 – 8 sekolah) yang berdekatan. Secara operasional, KKG dapat dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil berdasar jenjang kelas dan mata pelajaran.

Misalnya KKG Kelas I, KKG Kelas II, KKG Kelas III, KKG Kelas IV, KKG Kelas V, KKG Kelas VI, KKG Pendidikan Agama, KKG Penjaskes. Mereka berkumpul secara berkala (biasanya seminggu sekali) di suatu tempat yang disebut PKG (Pusat Kegiatan Guru). PKG berada di lingkungan Sekolah Inti (SD INTI) yaitu sekolah yang dianggap paling strategis menjadi pusat kegiatan para guru dan kepala sekolah dalam hal mengembangkan kemampuan profesinya.

Dalam satu gugus sekolah ada beberapa sekolah imbas (SD IMBAS) disamping satu SD INTI. Secara organisasi, gugus sekolah diurus oleh kepengurusan yang dipilih diantara mereka.Pada kebanyakan tempat, Ketua gugus biasanya dijabat oleh Kepala Sekolah SD INTI. Selain KKG, di satu gugus sekolah ada Kelompok Kerja Kepala Sekolah,yang disingkat KKKS atau K3S, yang anggotanya adalah para Kepala Sekola di gugus itu. Artinya, bila dalam satu kecamatan ada 4 gugus sekolah, maka akan ada 4 KKG dan 4 KKKS. 

Pengawas Sekolah (Pengawas TK/SD) berperan sebagai Pembina Teknis.

Penjelasan diatas berdasarkan Buku Pedoman Pengelolaan Gugus Sekolah yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Dasar, Proyek Peningkatan Mutu SD, TK dan SLB, Jakarta, Tahun 1996/1997.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dasar khususnya di Sekolah Dasar, usaha kongkrit yang dilaksanakan antara lain dengan pembentukan wadah Gugus dan Sistem Pembinaan Profesional (SPP) guru dan tenaga kependidikan lainnya, sebagaimana Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, nomor 079/C/Kep/I/93, tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pembinaan Profesional Guru Melalui Pembentukaan Gugus Sekolah di Sekolah Dasar. 


Yang dimaksud “Wadah Gugus dan Sistem Pengembangan Profesional” adalah terwujudnya kegiatan-kegiatan KKG dan KKKS di PKG yang diorganisir oleh Pengurus Gugus Sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan terus menerus, berkelanjutan dan terprogram, sesuai dengan perkembangan.

Sayangnya dalam Keputusan tersebut tidak diatur tentang bagaimana membiayai kegiatan tersebut, yang jelas membutuhkan pembiayaan. Sehingga para pengurus Gugus mencari dana dengan berbagai cara, diantaranya dengan menyisihkan sebagian uang sumbangan dari orangtua siswa (sumbangan BP3). Dengan adanya BOS (Bantuan Operasional Sekolah) maka otomatis pembiayaan kegiatan KKG dan KKKS dibiayai oleh BOS.

Senin, 16 Februari 2015

HAKIKAT PTK

Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan sebutan PTK merupakan studi sistematis yang dilakukan oleh guru dalam upaya memperbaiki praktik praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut. PTK tersebut dilakukan oleh guru yang bertujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya sehingga berfokus pada proses dan hasil belajar yang terjadi di kelas. Sebagai upaya perbaikan terhadap proses pembelajaran di kelas, dalam PTK terdapat tindakan nyata guru dalam proses pembelajaran yang diyakini lebih baik dari biasa dilakukan. Guru yang profesional akan segera melakukan sesuatu tindakan bila di kelasnya terjadi persoalan atau permasalahan yang mengurangi mutu proses dan hasil pembelajaran.
 


RAMBU-RAMBU SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A.   Judul; singkat, spesifik, menggambaran masalah, tindakan, hasil, dan lokasi

B.   Kata Pengantar; berisi proses pelaksanaan PTK dan perlunya dilakukan PTK

C.   Daftar isi

D.   Abstak; berisi uraian umum dan lengkap yang disajikan secara singkat (lebih 
       kurang 1-2 halaman, ditulis dengan spasi tunggal,

E.   Bab I Pendahuluan

  1. Latar belakang; berisi tentang kondisi nyata berbagai hal yang terjadi di sekolah, bersifat penting dan mendesak untuk dipecahkan, upaya dan alasan pemecahan maslah, alasa mengapa maslah tersebut penting untuk dipecahkan. 
  2. Rumusan maslah; kalimat tanya yang berisi tentang: indikator masalah yang akan dipecahkan, tindakan yang akan dilakukan, dan subyek yang akan dikenai tindakan. 
  3. Tujuan: berisi tujuan umum, tujuan khusus atau cukup tujuan berisi tentang tujuan yang dapat diukur ketercapaiannya. 
  4. Hipotesis: berisi dugaan sementara tentang hasil yang akan dicapai jika masalah tersebut digarap. 
  5. Manfaat: berupa manfaat bagi siswa, guru, sekolah, atau komponen yang terkait. lebih baik kemukakan hal yang berupa inovasi.

F.  Bab II Kajian Teori

Berisi tentang teori yang mendasari penelitian, yakni berkaitan dengan kondisi

pembelajaran. Masalah yang akan dipecahkan, strategi yang akan digunakan, dan prestasi belajar siswa yang diidealkan. Kajian teori tersebut paling tidak dapat mengungkapkan tentang: What (apa) berupa definisi atau pengertian, Who(siapa) berupa siapa penemu atau pendapat siapa, Why (mengapa) mengapa teori itu ada, How (bagaimana) teori itu digunakan atau hasil penelitian terdahulu (yang dilakukan orang lain).

G. Bab III Metode Penelitian

  1. Rancangan penelitian; berisi jenis penelitian, rancangan yang digunakan, siklus yang direncanakan, cara pengumpulan dan analisis data.
  2. Lokasi dan waktu penelitian; berisi tentang lokasi sekolah, kelas berapa, jumlah siswa, komposisi siswa, situasi lingkungan siswa, berapa lama penelitian dilakukan (sebutka antara waktu) 
  3. Indikator keberhasilan; berisi berupa indikator keberhasilan yang menjadi acuankeberhasilan dalam setiap tindakan, berupa gradasi seperti (80-100: sangat berhasil, 60-79: berhasil, 40-59: cukup berhasil, 20-39: kurang berhasil, 0-19 : tidak berhasil, Kalu kemampuan kognitif yang diukur angka Kriteria Ketuntasan Minimal bisa dijadikan sebagai acuan. 
  4. Prosedur penelitian (siklus tindakan); berisi tindakan tiap siklusnya, yang dalam setiap siklus berupa: kegiatan perencanaan, kegiatan pengamatan serta kegiatan refleksi, refleksi pada siklus pertama bisa dijadikan acuan untuk perencanaan tindakan pada siklus kedua dan seterusnya. 
  5. Instrumen yang digunakan; berisi paparan tentang alat pengumpulan data yang digunakan dan alasan penggunaannya, yang meliputi pedoman observasi, alat perekam, dll. 
  6. Teknik pengumpulan data; berisi paparan tentang langkah-langkah dalam elaksanaan pengamatan, wawancara, pemberian evaluasi, dll. 
  7. Teknik analisis data; berisi paparan tentang proses pengolahan data, yang meliputi reduksi data, pembuatan tabel, pembuatan diagram, dll.

H. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi hasil pengamatan dan observer, analisis data dan refleksi dari kegiatan dalam setiap siklus. Hasil refleksi merupakan rencana tindakan dalam tiap siklusnya. Hasil pengamatan berupa tindakan guru dan kegiatan siswa.

I.   Bab V Simpulan dan Saran

Berisi simpulan dari penelitian dan saran tindakan perbaikan atas hasil penelitian (bisa berupa rekomendasi)



Sumber : Buku Karya Tulis Ilmiah (KTI) Panduan, Teori, Perlatihan dan Contoh
 
Prof. Dr. H. Imam Suyitno, M.Pd Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 234 halaman
 
Penerbit Aditama Tahun 2011




SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN PTK
1.   Penulisan Proposal PTK
Sistematika proposal penelitian tindakan kelas dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut. Laporan hasil PTK terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
(1) Bagian awal,
(2) Bagian inti, dan
(3) Bagian akhir
A.  Bagian Awal memuat:
Halaman Sampul; Lembar Logo; Halaman Judul; Lembar Persetujuan terdiri dari: (a) Lembar persetujuan pembimbing, (b) Lembar persetujuan dan pengesahan; Kata Pengantar; Daftar Isi; Daftar Tabel; Daftar Gambar/Bagan; dan Daftar Lampiran.
B.  Bagian Inti memuat:
        BAB I     PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Penelitian.
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan Penelitian.
  4. Hipotesis Penelitian (jika ada)
  5. Kegunaan Hasil Penelitian
  6. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
  7. Definisi Operasional

      BAB II    KAJIAN PUSTAKA

      BAB III   METODE PENELITIAN
  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
  2. Kehadiran dan Peran Peneliti
  3. Lokasi Penelitian
  4. Subjek Penelitian
  5. Data dan Sumber Data
  6. Pengumpulan Data
  7. Analisis Data, Evaluasi dan Refleksi
  8. Tahap-Tahap Penelitian

2. Penulisan Laporan Hasil PTK
Sistematika penulisan laporan hasil penelitian tindakan kelas dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian  akhir.  Pada bagian inti, penulisan laporan hasil PTK dilakukan dengan menambah bagian Bab IV, Bab V dan Bab VI saja seperti dibawah ini.
      BAB IV   PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
  1. Pengamatan Pendahuluan
  2. Paparan Data
  3. Analisis Data
  4. Temuan Penelitian
  5. Evaluasi
  6. Refleksi
  7. Tindak Lanjut
      BAB V    PEMBAHASAN
      BAB VI   PENUTUP
  1. Kesimpulan
  2. Saran-Saran

C.    Bagian Akhir memuat:
Bagian akhir laporan PTK berisi:
DAFTAR RUJUKAN;
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN;
LAMPIRAN-LAMPIRAN;
RIWAYAT HIDUP PENULIS
dari berbagai sumber
21.45 simbah wuri
HAKIKAT PTK

Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan sebutan PTK merupakan studi sistematis yang dilakukan oleh guru dalam upaya memperbaiki praktik praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut. PTK tersebut dilakukan oleh guru yang bertujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya sehingga berfokus pada proses dan hasil belajar yang terjadi di kelas. Sebagai upaya perbaikan terhadap proses pembelajaran di kelas, dalam PTK terdapat tindakan nyata guru dalam proses pembelajaran yang diyakini lebih baik dari biasa dilakukan. Guru yang profesional akan segera melakukan sesuatu tindakan bila di kelasnya terjadi persoalan atau permasalahan yang mengurangi mutu proses dan hasil pembelajaran.
 


RAMBU-RAMBU SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A.   Judul; singkat, spesifik, menggambaran masalah, tindakan, hasil, dan lokasi

B.   Kata Pengantar; berisi proses pelaksanaan PTK dan perlunya dilakukan PTK

C.   Daftar isi

D.   Abstak; berisi uraian umum dan lengkap yang disajikan secara singkat (lebih 
       kurang 1-2 halaman, ditulis dengan spasi tunggal,

E.   Bab I Pendahuluan

  1. Latar belakang; berisi tentang kondisi nyata berbagai hal yang terjadi di sekolah, bersifat penting dan mendesak untuk dipecahkan, upaya dan alasan pemecahan maslah, alasa mengapa maslah tersebut penting untuk dipecahkan. 
  2. Rumusan maslah; kalimat tanya yang berisi tentang: indikator masalah yang akan dipecahkan, tindakan yang akan dilakukan, dan subyek yang akan dikenai tindakan. 
  3. Tujuan: berisi tujuan umum, tujuan khusus atau cukup tujuan berisi tentang tujuan yang dapat diukur ketercapaiannya. 
  4. Hipotesis: berisi dugaan sementara tentang hasil yang akan dicapai jika masalah tersebut digarap. 
  5. Manfaat: berupa manfaat bagi siswa, guru, sekolah, atau komponen yang terkait. lebih baik kemukakan hal yang berupa inovasi.

F.  Bab II Kajian Teori

Berisi tentang teori yang mendasari penelitian, yakni berkaitan dengan kondisi

pembelajaran. Masalah yang akan dipecahkan, strategi yang akan digunakan, dan prestasi belajar siswa yang diidealkan. Kajian teori tersebut paling tidak dapat mengungkapkan tentang: What (apa) berupa definisi atau pengertian, Who(siapa) berupa siapa penemu atau pendapat siapa, Why (mengapa) mengapa teori itu ada, How (bagaimana) teori itu digunakan atau hasil penelitian terdahulu (yang dilakukan orang lain).

G. Bab III Metode Penelitian

  1. Rancangan penelitian; berisi jenis penelitian, rancangan yang digunakan, siklus yang direncanakan, cara pengumpulan dan analisis data.
  2. Lokasi dan waktu penelitian; berisi tentang lokasi sekolah, kelas berapa, jumlah siswa, komposisi siswa, situasi lingkungan siswa, berapa lama penelitian dilakukan (sebutka antara waktu) 
  3. Indikator keberhasilan; berisi berupa indikator keberhasilan yang menjadi acuankeberhasilan dalam setiap tindakan, berupa gradasi seperti (80-100: sangat berhasil, 60-79: berhasil, 40-59: cukup berhasil, 20-39: kurang berhasil, 0-19 : tidak berhasil, Kalu kemampuan kognitif yang diukur angka Kriteria Ketuntasan Minimal bisa dijadikan sebagai acuan. 
  4. Prosedur penelitian (siklus tindakan); berisi tindakan tiap siklusnya, yang dalam setiap siklus berupa: kegiatan perencanaan, kegiatan pengamatan serta kegiatan refleksi, refleksi pada siklus pertama bisa dijadikan acuan untuk perencanaan tindakan pada siklus kedua dan seterusnya. 
  5. Instrumen yang digunakan; berisi paparan tentang alat pengumpulan data yang digunakan dan alasan penggunaannya, yang meliputi pedoman observasi, alat perekam, dll. 
  6. Teknik pengumpulan data; berisi paparan tentang langkah-langkah dalam elaksanaan pengamatan, wawancara, pemberian evaluasi, dll. 
  7. Teknik analisis data; berisi paparan tentang proses pengolahan data, yang meliputi reduksi data, pembuatan tabel, pembuatan diagram, dll.

H. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi hasil pengamatan dan observer, analisis data dan refleksi dari kegiatan dalam setiap siklus. Hasil refleksi merupakan rencana tindakan dalam tiap siklusnya. Hasil pengamatan berupa tindakan guru dan kegiatan siswa.

I.   Bab V Simpulan dan Saran

Berisi simpulan dari penelitian dan saran tindakan perbaikan atas hasil penelitian (bisa berupa rekomendasi)



Sumber : Buku Karya Tulis Ilmiah (KTI) Panduan, Teori, Perlatihan dan Contoh
 
Prof. Dr. H. Imam Suyitno, M.Pd Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 234 halaman
 
Penerbit Aditama Tahun 2011




SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN PTK
1.   Penulisan Proposal PTK
Sistematika proposal penelitian tindakan kelas dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut. Laporan hasil PTK terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
(1) Bagian awal,
(2) Bagian inti, dan
(3) Bagian akhir
A.  Bagian Awal memuat:
Halaman Sampul; Lembar Logo; Halaman Judul; Lembar Persetujuan terdiri dari: (a) Lembar persetujuan pembimbing, (b) Lembar persetujuan dan pengesahan; Kata Pengantar; Daftar Isi; Daftar Tabel; Daftar Gambar/Bagan; dan Daftar Lampiran.
B.  Bagian Inti memuat:
        BAB I     PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Penelitian.
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan Penelitian.
  4. Hipotesis Penelitian (jika ada)
  5. Kegunaan Hasil Penelitian
  6. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
  7. Definisi Operasional

      BAB II    KAJIAN PUSTAKA

      BAB III   METODE PENELITIAN
  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
  2. Kehadiran dan Peran Peneliti
  3. Lokasi Penelitian
  4. Subjek Penelitian
  5. Data dan Sumber Data
  6. Pengumpulan Data
  7. Analisis Data, Evaluasi dan Refleksi
  8. Tahap-Tahap Penelitian

2. Penulisan Laporan Hasil PTK
Sistematika penulisan laporan hasil penelitian tindakan kelas dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian  akhir.  Pada bagian inti, penulisan laporan hasil PTK dilakukan dengan menambah bagian Bab IV, Bab V dan Bab VI saja seperti dibawah ini.
      BAB IV   PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
  1. Pengamatan Pendahuluan
  2. Paparan Data
  3. Analisis Data
  4. Temuan Penelitian
  5. Evaluasi
  6. Refleksi
  7. Tindak Lanjut
      BAB V    PEMBAHASAN
      BAB VI   PENUTUP
  1. Kesimpulan
  2. Saran-Saran

C.    Bagian Akhir memuat:
Bagian akhir laporan PTK berisi:
DAFTAR RUJUKAN;
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN;
LAMPIRAN-LAMPIRAN;
RIWAYAT HIDUP PENULIS
dari berbagai sumber